Pemda Papua Cuek Jembatan Kali Balim Pike Ambruk

 

Jembatan Kali Balim Pike di Distrik Wamena Kota sepanjang 50 meter, Kamis (8/12/2011) kemarin sekitar pukul 06.20 Wit, pada bagian sambungan tengah landasan jembatan putus atau bergeser sekitar 10 centimeter. Akibatnya, transportasi ke 5 kabupaten menjadi lumpuh.

Lantai jembatan hampir serata dengan permukaan air sungai yang mengalir deras pascahujan dari malam.Akibatnya, aktivitas transportasi yang menghubungkan lima kabupaten yang ada di wilayah Pegunungan Tengah Papua nyaris lumpuh total. Pantauan Papua Pos, jembatan rangka baja yang sudah lebih dari 15 tahun sebagai satu-satunya jalur urat nadi perekonomian dan pemerintahan bagi masyarakat di Kabupaten Jayawijaya dan juga bagi 4 kabupaten lainnya. Antara lain, Kabupaten Tolikara, Puncak Jaya, Yalimo dan Kabupaten Lanny Jaya tersebut terpaksa untuk sementara hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Yanes Kabak, salah satu warga sekitar lokasi jembatan menuturkan, dirinya bersama masyarakat lainnya baru mengetahui kejadian itu pada pagi harinya ketika hendak melaksanakan aktifitasnya menuju Kota Wamena. ”Kami yang selama ini bila hendak ke kota menggunakan taksi terpaksa harus berjalan kaki melewati jembatan tersebut. Bila tidak ada perhatian pemerintah maka terpaksa harus menyeberang menggunakan perahu atau memutar jauh melalui jembatan gantung,” ujarnya.

Muh. Safrie, salah satu anggota DPRD Kabupaten Tolikara yang melihat kondisi jembatan tersebut turut prihatin. Ia meminta pemerintah provinsi segera turun tangan menuntaskan pengerjaan jembatan baru yang berada persis di samping jembatan yang putus itu. Menurutnya, segala aktifitas ekonomi, pembangunan maupun pemerintahan baik di daerahnya maupun daerah kabupaten lainnya tentunya akan terganggu bila perbaikan jembatan tidak segera dilaksanakan.

Di tempat terpisah, Bupati Jayawijaya, Wempi Wetipo, S.Sos.M.Par ketika dimintai tanggapannya terkait kondisi jembatan itu mengutarakan, pihaknya telah beberapa kali

menyampaikan hal tersebut ke pihak pemerintah baik pusat maupun provinsi. Namun hingga saat ini belum mendapat respon. “Sudah banyak menteri dan pejabat dari pusat maupun provinsi yang datang ke Wamena, dan telah kita sampaikan mengenai kondisi jalan dan jembatan yang ada di wilayah ini, tapi kenyataannya sampai saat ini tidak ada realisasinya,” kata Bupati Wetipo.

Selain itu ia juga meminta kepada pihak pemerintah daerah kabupaten lainnya untuk bersama-sama membuat komitmen menjaga infrastruktur jalan dan jembatan yang ada. Apalagi di Kabupaten Jayawijaya, agar jangan hanya sekedar memanfaatkan jalur transportasi tersebut tetapi ketika mengalami kerusakan, semuanya dibebankan kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.

Tinggalkan komentar